PENGUNJUNG

Kamis, 21 Oktober 2010

MASA DEPAN PERTAHANAN INDONESIA

Memang tidak "nyaman" berbicara masalah pertahanan Indonesia....Disatu sisi, ini adalah kenyataan dan fakta riil di lapangan, disisi yang lain adalah adanya nuansa secret, pada masalah ini. Mari kita tengok beberapa kasus yang pernah  terjadi yang berkaitan dengan sistem pertahanan negara ini. Peristiwa pelanggaran kapal-kapal Malaysia di perairan ambalat, masih hangat dipikiran kita, insiden Bawean dengan nyelonongnya Pesawat Tempur Hornet milik Angkatan Laut  Amerika, adalah contoh lain yang patut kita jadikan bahan pertanyaan, kenapa ini semua bisa terjadi ? Terlepas dari sikap dan tindakan tepat dan tegas dari Komando Sektor Pertahanan Udara, yang segera mengirimkan 2 Pesawat F-16 kita untuk melakukan intercep, melakukan kontak visual terhadap hornet-hornet AS tersebut, yang konon sempat terjadi " perang perangkat elektronik" dari ke dua belah pihak. Dari rekam Kokpit,  F-16 kita sempat di LOCK oleh Hornet2 Amrik itu, tetapi para pilot kita pun bisa unjuk gigi, melepaskan diri dari Lock tersebut, dengan melakukan manuver yang luar biasa rumit dan beresiko,  bahkan kalau mau pilot-pilot kita bisa ganti LOCK mereka, dan kalau mau, kita bisa...Boooom..tembak jatuh mereka, hal ini mestinya sangat cukup memberi gambaran kepada kita semua bahwa, SKILL para Gatotkaca kita tidak bisa dianggap enteng, oleh para pilot AS sekalipun, Nah mestinya tinggal bagaimana para penentu kebijakan dalam bidang pertahanan ini ( baca : pertahanan udara ) untuk memfasilitasi para pendekar angkasa ini dengan teknologi alutsista yang mempunyai efek getar dan gertak yang mumpuni, setinggi apapun teknologi, pada akhirnya akan kembali kepada manusia sebagai operatornya, Indonesia sangat berlimpah SDM yang berkualitas, terus nunggu apalagi..? Nah, sekarang kita tengok kondisi saat ini berdasarkan data yang penulis punya ( kalau para pembaca mempunyai data yang terbaru mohon ditampilkan pd kolom komentar) .

TNI-AU sebagai penyelenggara utama pertahanan udara, saat ini mengoperasikan  9 LANUD Induk. Yang padanya bercokol 15 Skadron Udara, yang terdiri atas 6 Skadron Tempur, 5 Skadron Angkut berat / ringan, 3 Skadron Helikopter, dan 1 Skadron Intai. Lantas..berapa jumalh Pesawat kita : Hanya sekitar 100 lbih sedikit yang serviceable, dari 250 an pesawat yang ada. ( Catatan : ada beberapa pesawat yang sudah di grounded, seperti 1 skadron OV-10 Bronco, dan 1 Skadron A-4 Sky Hawk, tetapi kita ada penambahan 1 Skadron Sukhoi ).

Trus bagaimana jumlah alutsista pendukung pertahanan udara yang ada, seperti : Artileri pertahanan udara, Rudal pertahanan udara, serta kapal perang yang berkemampuan pertahana udara ? Kita akan semakin miris, karena hanya ada 4 Detasemen Arhanud Rudal, 7 Batalion Arhanud sedang dan hanya beberapa kapal freegat. Beralih ke RADAR...Saat ini TNI-AU mengoperasikan kurang lebih 15 RADAR baik EW ( Early Warning ), maupun GCI ( Ground Control Interception ), dengan daya jangkau berkisar antara 120 - 240 Nm. ( kabar terbaru sudah tambah 2 radar yang dipasang di Merauke dan NTT ? ). Konsekuensi nya adalah ada sejumlah wilayah udara kita yang telanjang, tidak termonitor oleh radar -radar kita. Celakanya, justru wilayah udara telanjang tadi berada di wilayah timur, dimana prediksi ancaman justru dari " selatan kita ", maka tepatlah keputusan para petinggi TNI-AU untuk memasang radar di Merauke dan NTT.

Lalu bagaimana  target pembangunan pertahanan udara kita : sampai dengan 2024 paling tidak kita membutuhkan 20 Skadron Tempur dan Buru Sergap, 4 Skadron Bomber, 2 Skadron Intai dan peringatan dini, 10 skadron angkut berat / ringan, 10 Skadron Helikopter, 30 Satuan RADAR, 15 Satuan RUDAL jarak pendek, 20 Satuan Rudal Jarak Menengah, dan 10 Satuan Rudal Jarak jauh, dan sebagai pendukung dari matra laut kita butuh :15 kapal selam kelas kilo, 100 fregat, 1 atau 2 kapal induk, dan ratusan kapal perusak kawal rudal, kapal patroli cepat... niscaya laut dan udara Indonesia akan tercover dari segala ancaman, serta akan menaikkan bobot Diplomasi kita, di mata dunia. SEMOGA......!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar